David Ricardo adalah salah satu pemikir ekonomi-politik klasik yang cemerlang. Ia lahir di London, Inggris pada 18 April 1772 di keluarga Yahudi berdarah Portugis. Ricardo merupakan anak ketiga dari 17 bersaudara.

Karir profesional Ricardo tak lepas dari mengikuti ayahnya yang merupakan pialang saham sukses. Sejak umur 14 tahun ia mulai bekerja bersama ayahnya. Dari usaha di bidang inilah, ia mengumpulkan kekayaan pribadi yang relatif besar.

Ketika berusia 21 tahun, Ricardo menikah dengan Priscilla Anne Wilkinson dan menjadi seorang unitarian. Keputusan menikah dengan wanita yang berbeda agama membuat hubungan Ricardo dengan keluarganya renggang. Ayahnya bahkan tidak mengakuinya sebagai anak, sedangkan ibunya tidak lagi berbicara kepadanya karena pilihannya itu. Tak hanya itu, keluarganya juga mencabut hak waris lantaran keputusan pernikahannya.

Ia pensiun di usia relatif muda sebagai pialang pada usia 41 tahun dan berhasil mengumpulkan harta lebih dari $100 juta dollar dalam kurs dollar saat ini. Sebagian dana itu kemudian digunakan untuk membeli kursi di parlemen Britania Raya dan menjadi wakil rakyat.

Ekonom Amatir

David Ricardo merupakan pembelajar aktif yang menyukai berbagai bidang ilmu terutama ekonomi, sosiologi, dan filsafat. Ketertarikannya pada ekonomi dimulai ketika ia berusia 27 tahun setelah membaca The Wealth of Nations karya Adam Smith.

Artikel ekonomi pertamanya ditulis pada usia 37 tahun. Ia menarik perhatian di antara pemikir ekonomi atas kontroversi emas batangan. Dalam artikel tersebut ia menyampaikan inflasi di Inggris terjadi karena kecenderungan Bank of England menerbitkan uang kertas berlebih. Ia menjadi orang pertama yang menggas teori kuantitas uang yang sekarang sekarang dikembangkan dalam bidang ilmu tersendiri yakni moneter.

Pada tahun-tahun berikutnya ia aktif mempublikasi tulisan tentang ekonomi.

Tentu saja, pengalaman praktisnya yang dimulai sejak usia muda sebagai investor membantu Ricardo dalam menangkap fenomena-fenomena ekonomi yang terjadi dan mengembangkan pemikiran serta teorinya sendiri.

Ricardo meninggal pada pada 11 September 1823, di usia 51 tahun, karena infeksi telinga tengah yang menyebar ke otak.

Teori David Ricardo

David Ricardo meninggalkan pemikiran penting dalam ilmu ekonomi yang bahkan sampai sekarang dijadikan rujukan bagi pengembangan keilmuan. Di antara pemikirannya adalah:

Teori Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif terjadi ketika suatu negara memiliki biaya peluang yang lebih rendah dalam memproduksi suatu barang atau jasa dibandingkan negara lain. Munculnya teori ini karena ketika itu terjadi perdebatan antara kebijakan proteksi atau perdagangan bebas di Inggris.

Teori ini menjadi dasar utama  keyakinan sebagian besar ekonom terhadap terciptanya perdagangan bebas yang berlaku hingga sekarang.

Keunggulan komparatif berarti bahwa meskipun satu negara mungkin lebih efisien dalam memproduksi semua jenis barang dibandingkan negara lain, negara tersebut tetap dapat memperoleh manfaat dari perdagangan dengan spesialisasi dalam barang yang biaya peluang produksinya paling rendah. Dengan kata lain, setiap pihak dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan jika mereka fokus pada produksi barang di mana mereka memiliki keunggulan komparatif.

Sebagai contoh, jika Negara A lebih efisien dalam memproduksi mobil dan Negara B lebih efisien dalam memproduksi pakaian, maka Negara A sebaiknya fokus pada produksi mobil dan Negara B pada pakaian.

Kemudian, mereka dapat saling berdagang untuk mendapatkan barang yang tidak mereka produksi secara efisien. Dengan cara ini, kedua negara dapat menikmati lebih banyak barang daripada jika mereka berusaha memproduksi semuanya sendiri.

Teori Nilai Tenaga Kerja

Teori ini adalah kontribusi Ricardo lainnya yang terkenal dalam ilmu ekonomi. Ia menyampaikan gagasan ini dalam buku Principles of Political Economy and Taxation.

Teori nilai tenaga kerja menyatakan bahwa suatu nilai barang dapat diukur dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Pengukuran ini tidak hanya didasarkan pada kompensasi yang dibayarkan untuk tenaga kerja saja, melainkan mencakup pada total biaya produksi.

Contohnya, jika pembuatan meja memakan waktu dua jam, sedangkan pembuatan kursi membutuhkan waktu satu jam, maka nilai satu meja bernilai dua kursi.

Teori Sewa

Ricardo menjadi orang pertama yang mencetuskan tentang sewa. Ricardo menjelaskan ketika petani mengolah lahan yang luas, maka petani mulai menggunakan lahan yang kurang produktif. Tetapi harga sekantong jagung dari lahan yang kurang produktif sama dengan sekantong jagung dari lahan yang produktif, oleh karena itu petani penyewa lahan bersedia membayar lebih untuk lahan yang sangat produktif.